Membeli ataukah Mengontrak Rumah?

Seorang karyawan bank swasta yang baru menikah, memutuskan ingin membeli rumah sendiri segera setelah putra pertamanya lahir. Selama ini ia masih mengontrak rumah di bilangan Jakarta Selatan, karena kebetulan dekat dengan tempatnya bekerja sekarang. Meski memiliki tabungan yang cukup, ia masih bingung seperti apa tipe maupun bentuk rumah yang akan ia beli. Banyaknya referensi dari berbagai rekan kerja maupun brosur-brosur dari pengembang membuat dirinya semakin bingung. Alhasil sampai putra pertamanya lahir, ia belum bisa memutuskan seperti apa rumah yang akan ia beli.


Dari ilustrasi tersebut, tergambar bahwa membeli rumah bisa jadi gampang-gampang susah, meskipun ada pembelian Rumah Tanpa Riba (Bunga). Bahkan Anda yang memiliki dana berlebih sekalipun terkadang belum tentu bisa mendapatkan rumah seperti yang Anda inginkan secara cepat. Terkadang, membeli rumah seperti mendapatkan jodoh. Berjodoh dalam artian sesuai dengan budget yang kita miliki, lokasi, serta bentuk dan ukuran yang kita butuhkan. Jika demikian, Iantas apa yang harus kita lakukan?

Pepatah Jawa mengatakan, membeli rumah adalah pulung, dalam artian seperti anugerah saat mendapatkan jodoh. Jika kita ingin membeli rumah, dan ternyata bisa mendapatkan rumah yang betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan, berarti kita “berjodoh”.

Apakah Membeli ataukah Mengontrak Rumah?

Kalau perlu tempat tinggal, sebenarnya kita memiliki alternatif selain membeli, yakni mengontrak rumah/apanemen. Alternatif hunian ini banyak ditempuh oleh mereka yang berpikiran praktis. Dengan memilih untuk mengontrak, otomatis Anda bisa Ieluasa berpindah-pindah tempat dan mendekati lokasi kerja, sehingga lebih hemat dari sisi biaya transportasi. Dan yang pasti, harga sewa bulanan mengontrak jauh lebih murah dibanding membeli rumah.

Hanya saja, bertahun-tahun mengontrak rumah bisa jadi memang terasa tidak terlalu berat. Sampai kemudian kita sadar usia sudah bertambah dan anak sudah besar, tidak ada hunian yang dapat diwariskan kepada mereka. Sementara harga rumah akan semakin tinggi, dan mungkin tidak terjangkau dengan gaji anak-anak yang sudah bekerja pada saat itu. Bayangkan betapa repotnya rumah tangga kita nanti.

Menilik dari untung-rugi tersebut, dibandingkan mengontrak, memiliki rumah sendiri sebenarnya lebih banyak keuntungannya, antara lain:

  • Rumah adalah kebutuhan utama setiap orang. Memiliki rumah berarti Anda sudah memenuhi kebutuhan utama Anda sebagai seorang manusia.
  • Memiliki rumah sendiri bersifat selamanya, sedangkan mengontrak sifatnya sementara dan dibatasi oleh kepentingan si pemilik rumah. Apabila si pemilik memutuskan membatalkan kontrak rumahnya, tidak ada yang bisa kita perbuat selain pindah dan mencari rumah kontrakan yang baru.
  • Memiliki rumah sendiri berarti kita bisa leluasa mengganti cat atau pun tata fisik lainnya seperti membuat Desain Rumah Mungil Untuk Pasangan Baru. Saat kita membutuhkan tambahan ruang yang lain, kita bisa leluasa melakukannya. Sementara jika Anda mengontrak rumah, Anda harus mati-matian meyakinkan si pemilik rumah agar mengizinkan rumahnya di renovasi sesuai keinginan Anda.
  • Hal yang paling penting, memiliki rumah sendiri berarti Anda bisa lebih leluasa mengatur keuangan, karena tak harus membayar uang sewa per bulan/tahun. Bahkan bisa saja uang sewa tersebut Anda gunakan untuk menambah biaya cicilan rumah Anda. Rumah adalah aset paling potensial, karena harganya dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan, terlepas dari kondisi terawat atau tidak.

 

Membeli ataukah Mengontrak Rumah? – Lentera Rumah

Artikel Terkait

Tentang Penulis: Lentera Rumah

Blogger yang suka menulis dan berbagi tentang properti dan lingkungannya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *